Oke, sebenanrnya tulisan pertama
saya pada tahun ini dimotivatori oleh dua hal, yang pertama adalah dari buku
yang sempat saya baca kemarin yaitu buku karya M.Sanusi berjudul “Meneladani
Jam-Jam Nabi dalam Beribadah dan Bekerja”, kata ‘sempat’ disini bukan berarti
saya terlalu sibuk dengan urusan saya sendiri sehingga tidak bisa membaca
sebuah buku, tapi lebih kepada saya emang malas baca buku. oke, motivasi yang
kedua ini didapat dari teman saya yang ternyata sudah mulai aktif lagi menulis
opininya, yang kalo saya stalk mungkin sudah vacum terlalu lama dalam hal
menulis, jadi dari dua hal itu saya mencoba memulai sesuatu yangl baru dalam
hidup saya yang mungkin ke depan akan sulit dan sedikit dibumbui hal-hal aneh
yang saya pun belum terbayang bagaimana jadinya, apa sih hal yang baru itu?
Pasti ga kepo, hmm
Sebelumnya apa sih yang terlintas
sejenak dalam fikiran kita ketika mendengar kata deklarasi, mungkin kebanyakan
akan dikait-kaitkan dengan history atau sejarah Indonesia seperti deklarasi
Djuanda, deklarasi Rengasdengklok ataupun deklarasi-deklarasi history lainnya.
Kata Deklarasi sendiri menurut kamus bahasa Indonesia memiliki arti Pernyataan ringkas dan singkat . tapi
walaupun ringkas dan singkat dari deklarasi ini nantinya akan dijadikan sikap
atau acuan untuk melakukan sesuatu kedepan dari hasil kesepakatan yang emang
udah disepakatin. Dan untuk satu empat sebenernya itu merupakan tanggal dan
bulan pada hari ini yaitu tanggal 01 April. Jadi kalo bisa sedikit disimpulan
deklarasi satu empat ini adalah sebuah pernyataan dari diri saya sendiri secara
sadar penuh ekspektasi dan juga keyakinan untuk memulai titik yang baru tanpa
melupakan titik-titik sebelumnya yang insha allah akan dimulai pada hari ini,
tanggal ini, dan bulan ini. Mumpung moment emang pas sama ulang tahun Malang
sih, wkw
Melalui deklarasi satu empat ini
saya menyatakan diri bahwa pada titik baru ini ada banyak sekali hal yang harus
saya lakukan, dan ada banyak pula hal yang harus saya tinggalkan, tapi yang
jelas adalah untuk kebaikan ke depan. Mungkin akan banyak yang berguman dalam
hati “ah ekspektasi doank” “pencitraan paling” “paling cuman bertahan 4 hari
doank” atau mungkin pemikiran-pemikaran negatif lainnya, saya katakan saya
peduli terhadap pemikiran-pemikiran itu, dan jujur saya lebih membutuhkan
cambukan motivasi dari teman-teman pembaca sekalian. Hmm akhir kata, titik baru
ini adalah titik resolusi, resolusiku untuk melakukan hal positif yang jauh
lebih banyak daripada sebelumnya seperti membuat tulisan, membaca sebuah buku,
berinteraksi dengan berbagai kalangan, beribadah lebih giat dan baik lagi, dan banyak,
banyak sekali hal yang emang harus dilakukan,
Tulisan ini sebenernya bukan hanya
sebagai ajang pencitraan saja, tetapi pula adalah hasil instrospeksi diri
tentang makna hidup yang telah saya arungi dan jalani selama 20 tahun hidup di
dunia ini, dan jujur memang banyak hal yang harus ditinggalkan, banyak sekali.
Yang harus dilakukan? Juga banyak sekali. Mungkin tidak akan terlaksana
semuanya tapi setidaknya saya sudah berani untuk merencanakan, saya sudah
berani untuk bermimpi.
Mari sama-sama bergandengan tangan keluar dari zona nyaman kita, zona
nyaman yang acapkali membutakan mata, membisukan mulut atau mentulikan telinga?
Zona nyaman yang karenanya kita jadi berleha-leha atau bahkan meremahkan esensi
kita dihidupkan di dunia ini, mari mulai berubah, mari mulai melakukan liarnya
ekskpektasi, mari mulai bermimpi, mari mulai membuat resolusi, karena dengan
itu kita bisa mengetahu arah gerak kita kedepan, karena dengan itu kita akan
terencana dan terpenting mari mulai BERAKSI. Bismillah #GO2017
“Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa tujuan dan arah perencanaan”
(John F. Kennedy)